Jumat, 04 Juli 2014

Hujan diKala Senja

Aroma yang selalu kurindukan
Datang menyapa kediamanku
Membasahi hati yg kering kerontang
Memadamkan jiwa terselimuti amarah

Mata sayunya
Melengkapi senyum diantara wajahnya
Merangkai berbagai cerita
Seakan lingkaran bunga yang indah
Namun menyakitkan

Senyumku tetap hadir
Tapi jiwaku pergi
Mencari arti dibalik sandiwara
Yg menghiasi langkah ini

Hujan
Dingin yang menusuk
Membuatku enggan untuk kembali

Mata sayu itu melukaiku
Wajah indah itu bersandiwara dalam tatapanku

Kebencian sempat menyeretku
Membawaku tenggelam dalam telaga

Secercah cahaya menyambutku
Dengan tangan penuh kelembutan
Do'a dan tangis menjadi temanku setiap malam

Sujud dan rukuk menjadi ketenanganku
Aku kembali
Kembali bersama hujan yang menenangkan
Bukan yang menyakitkan
Seperti dikala senja itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar