Aroma yang selalu kurindukan
Datang menyapa kediamanku
Membasahi hati yg kering kerontang
Memadamkan jiwa terselimuti amarah
Mata sayunya
Melengkapi senyum diantara wajahnya
Merangkai berbagai cerita
Seakan lingkaran bunga yang indah
Namun menyakitkan
Senyumku tetap hadir
Tapi jiwaku pergi
Mencari arti dibalik sandiwara
Yg menghiasi langkah ini
Hujan
Dingin yang menusuk
Membuatku enggan untuk kembali
Mata sayu itu melukaiku
Wajah indah itu bersandiwara dalam tatapanku
Kebencian sempat menyeretku
Membawaku tenggelam dalam telaga
Secercah cahaya menyambutku
Dengan tangan penuh kelembutan
Do'a dan tangis menjadi temanku setiap malam
Sujud dan rukuk menjadi ketenanganku
Aku kembali
Kembali bersama hujan yang menenangkan
Bukan yang menyakitkan
Seperti dikala senja itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar