Sabtu, 22 Oktober 2016

Ketakutanku Tiada Henti

Malam terus saja berjalan, tidak peduli aku mematung tanpa gerak.
Dinginnya terus saja memburu, acuh tanpa peduli aku menggigil.
Mataku terus menatap kosong, melihat layar monitor dengan selembar kertas putih.
Aku sadar, aku telah lari dari diriku sendiri. Mengunci hati yang telah lama ku kosongi.

Aku takut..
Aku takut untuk berpuisi
Aku takut untuk menulis
Karena aku takut untuk menyadari, aku pernah hancur bersama tangis yang tak kunjung usai
Karena aku takut untuk menyadari, aku pernah mencoba pergi tanpa kembali

Aku mencoba untuk menghentikan jemariku
Biarkan ia tak menari untuk menangis
Aku mencoba untuk menutup mataku
Melihat sajak tentangmu, tentang kepergianmu

Kini, aku kembali seperti rindu yang datang dipertemukan
Mencoba melangkah tanpa kulihat lembaran lalu
Tapi ketakutanku terus saja mengejarku
Menarikku dan mengunciku dalam malam yang tak pernah pagi

Serang, 22 Oktober 2016/ 0:12 WIB